Powered By Blogger

Rabu, 16 Mei 2012

Pulau Alcatraz (Penjara Terbaik Di Dunia)

Mendengar kata 'PENJARA' pasti ngeri membayangkan Jeruji dimana mana ,Sipir yang menjaga para tahanan 24 jam, Dinginnya lantai penjara, tidur tanpa alas, dll. Apalagi yang dimaksud Penjara disini adalah Pulau Alcatraz (Penjara Terbaik Di Dunia) pasti lebih ketat keamanannya daripada Penjara Biasa.

Letak Alcatraz


Pulau Alcatraz

Pulau Alcatraz adalah sebuah pulau yang terletak di tengah Teluk San Francisco di California, Amerika Serikat. Alcatraz terletak pada koordinat 37°49' LU 122°25' BB. Alcatraz dahulu merupakan benteng pertahanan militer dan kemudian dijadikan penjara keamanan super ketat. Kini dia adalah sebuah situs sejarah yang dikelola oleh Dinas Pertamanan Nasional AS sebagai Tempat Rekreasi Nasional Golden Gate dan yang dibuka untuk wisatawan. Pulau ini terdaftar sebagai Tempat Bersejarah Nasional.
Luas daratannya adalah 0,0763 km². Menurut Sensus 2000 pulau ini tidak berpenduduk

Orang Eropa pertama yang menemukan pulau ini adalah Juan Manuel de Ayala. Nama pulau ini berasal dari kata Spanyol (diambil dari kata Arab) yang berarti pelikan. Nama julukan pulau ini ialah "The Rock" (Batu Karang).
Di tempat ini juga terdapat mercusuar tertua yang masih beroperasi di Pantai Barat Amerika Serikat. Kini tempat ini menjadi koloni burung-burung laut, umumnya burung camar barat, cormorant, gannet dan egret. Dari pulau ini orang dapat melihat pemandangan yang indah di sepanjang pantai San Francisco. Pulau ini juga menjadi titik berangkat pertandingan triatlon Kabur dari Alcatraz

Sejarah Alcatraz



Kamar Tahanan

Alcatraz pertama-tama dibangun sebagai instalasi militer pada 1850 dan kemudian diubah menjadi penjara militer, hingga 1933. Barak Hukuman Amerika Serikat di Alcatraz diambil alih oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat pada 12 Oktober 1933. Pulau ini menjadi penjara federal pada Agustus 1934. Selama 29 tahun penggunaannya, di penjara mendekam penjahat-penjahat terkenal seperti Al Capone, Robert Franklin Stroud (Manusia burung dari Alcatraz), dan Alvin Karpis, yang ditahan di Alcatraz jauh lebih lama daripada tahanan manapun. Penjara ini juga menyediakan perumahan untuk staf Biro Penjara dan keluarga mereka. Kini para anggota keluarga yang menghuni pulau itu dan menjadikannya rumah mereka dapat bergabung dalam Perhimpunan Alumni Alumni dan ikut serta dalam reuni tahunan yang merayakan pembukaan penjara ini pada akhir minggu kedua Agustus. Kebanyakan anggota keluarga mempunyai cerita-cerita kesayangan mereka yang sering mereka ceritakan tentang pengalaman dibesarkan di The Rock.

Dengan keputusan Jaksa Agung AS Robert F. Kennedy, tempat tahanan ini ditutup untuk selama-lamanya pada 21 Maret 1963. Penjara ini ditutup karena biaya operasinya jauh lebih mahal daripada penjara-penjara yang lain, dan teluk ini mengalami polusi karena sampah dari sekitar 250 tahanan dan 60 keluarga Biro Penjara di pulau itu. Penjara AS, sebuah penjara tradisional yang didirikan di darat dibuka pada tahun yang sama untuk menggantikan Alcatraz.


Cormorant Brandt bersarang di Pulau Alcatraz

Pada 1969, sekelompok orang Indian Amerika dari berbagai suku, yang menyebut dirinya Indian Bersatu dari Semua Suku (banyak dari mereka yang pindah ke Daerah Teluk di bawah program penghentian bantuan pemerintah), menduduki pulau ini, dan mengusulkan didirikannya sebuah pusat pendidikan, pusat lingkungan hidup dan kebudayaan. Menurut orang-orang yang mendudukinya, dalam sebuah perjanjian suku Sioux, pemerintah mengakui bahwa semua tanah federal yang tidak digunakan lagi harus dikembalikan kepada suku bangsa Pribumi yang dahulu memilikinya. Selama masa pendudukan itu, sejumlah gedung dirusakkan atau dihancurkan, termasuk ruang rekreasi, tempat tinggal Pengawal Pantai, dan rumah kepala penjara. Sejumlah gedung lainnya (kebanyakan apartemen) dihancurkan oleh Pemerintah AS setelah pendudukan itu berakhir. Setelah pendudukan selama 18 bulan, pemerintah memaksa mereka keluar.

Pulau yang dikenal juga sebagai "The Rock," (Batu Karang) ini ditampilkan dalam film 1996 movie dengan judul yang sama. Puluhan film, termasuk Escape From Alcatraz dan X-Men: The Last Stand, telah menampilkan Alcatraz sejak 1937.

Sisi Kelam Alcatraz


Penjara Alcatraz yang terletak di San Fransisco adalah penjara yang juga diperuntukkan bagi terpidana yang juga dianggap kakap. Penjara ini juga terkenal dengan para terpidana yang berwatak keras dan juga tempat yang sulit untuk melarikan diri.

Namun, ternyata segala kengerian dan kekerasan yang ada di Alcatraz masih bisa ditembus oleh tiga kawanan bandit yang fenomenal ini. Pada Juni 1962, trio bandit, Frank Morris, Clarence dan John Anglin ternyata telah menggunakan perencanaan yang cerdik dan cermat untuk melarikan diri dari penjara prototipikal ini. Ini mungkin menjadi satu-satunya upaya yang berhasil dan strategi handal yang terncana baik dengan waktu yang terukur untuk melarikan diri dari penjara.

Alfred Anglin dan Clarence adalah dua bersaudara yang berasal dari Donalsonville, Georgia. Mereka berdua awalnya menjadi petani dan buruh. Mereka pertamakali ditangkap saat mulai merampok bank di Georgia pada tahun 1956. Clarence dan Anglin diberi hukuman 15-20 tahun dan dikirim ke Atlanta Lembaga Pemasyarakatan, dimana mereka pertama kali bertemu Frank Morris dan juga Allen Barat. Akibat beberapa pelanggaran kakak beradik ini sempat dipindah ke penjara Alcatraz, begitu juga yang dialami Frank Lee Morris, sosok penjahat kabuhan asli dari Washington, yang juga akhirnya dikirim ke Alcatraz.

Morris menghabiskan sebagian besar tahun-tahun awal dan masa kecil di panti asuhan. Dia dihukum pertama pada usia 13, dan kemudian menginjak remaja telah ditangkap lagi atas kejahatan kepemilikan narkotika dan modus perampokan bersenjata.

Sementara Allen Barat adalah satu-satunya dari empat konspirator yang akhirnya tidak berpartisipasi dalam melarikan diri dari penjara dan hanya trio bandit yang kabur. Sebab konon Allen tidak dapat membuka grill ventilator di selnya dalam waktu yang telah ditentukan.

Pada bulan September 1961, Morris, Barat, dan saudara-saudara Anglin mengusahakan suatu rencana melarikan diri yang rumit. Pada bulan Mei, akhir 1962 Morris, Barat, dan Anglins telah selesai memotong beberapa bagian penting dari dinding sel mereka. Sebuah pelarian yang memang rumit dan sulit.

Orang-orang nekat ini menggunakan serangkaian alat termasuk bor dan sebuah alat yang dirakit dari penyedot debu yang digunakan untuk menjauh dari motor chip yang menempel di beton sel yang memang cukup ketat. Dari sini mereka bisa masuk ke sebuah lubang ventilasi melalui salah satu koridor utilitas belakang sel dan mencapai bagian atas atap. 

 
Kamar yang digunakan untuk melarikan diri

Langkah ini kemudian membuat mereka bisa menuruni atap melalui cerobong asap ke pantai, dimana mereka dengan cepat mengumpulkan rakit buatan tangan dan bahan seadanya dan melarikan diri ke San Fransisco Bay atau pantai San Fransisco. Dalam versi lain menyebut bahwa mereka bisa mendapatkan perahu karet sederhana yang bisa digunakan lari. Pelarian mereka memang berhasil dan tidak tidak disadari atau diketahui oleh petugas jaga hingga keesokan paginya.

Para petugas penjara baru tahu, ketika melihat orang-orangan yang dibuat oleh trio bandit ini untuk mengelabui. Sebuah kepala boneka dari sabun, rambut manusia yang telah sengaja dikumpulkan, ditambah kertas toilet. Ini semua dilakukan agar terlihat seolah mereka tidur di tempat tidur mereka masing-masing. Langkah ini mampu mengelabui petugas yang menginspeksi penjara malam hari.

Pada hari yang sama, Polisi terus melakukan pencarian para buronan licik ini di sekitar Alcatraz dan Pulau Bidadari meski tanpa keberhasilan. Hingga pada tahun 1962 itu, ketiga bandit itu akhirnya masuk dalam daftar dan sebagian List FBI Wanted.

Memang, masa berikutnya kabar trio bandit itu tidak pernah terdengar lagi, dan konon banyak bukti-bukti menunjukkan bahwa mereka tenggelam di teluk, meskipun tidak ada juga bagian tubuh yang pernah ditemukan.

Sebuah versi penyelidikan lain mengungkapkan bahwa narapidana melarikan diri dari pulau dengan membuat lubang di bangunan untuk sampai ke atap selama jangka waktu yang panjang dengan menggunakan benda-benda umum. Mereka kemudian memanjat pagar penjara dan akhirnya membuat rakit yang terbuat dari jas hujan standar penjara dan semen kontak, meluncurkan rudal itu dari pantai timur laut dari pulau.

Tidak diketahui apa yang terjadi setelah narapidana meluncurkan rakit. Penyelidikan pelarian trio bandit ini juga sempat dilakukan oleh Biro Investigasi Federal, dimulai pada tanggal 11 Juni 1962. Secara teori, tiga narapidana bisa singgah ke Pulau Bidadari, tetapi FBI menyatakan bahwa suhu air dingin dan arah pasang surut laut membuat peluang melawan yang sulit bagi mereka. FBI juga menyatakan bahwa rencana dari tahanan untuk mencuri pakaian dan mobil begitu mereka mencapai sampai di daratan, juga tidak ada laporan pencurian mobil atau pakaian yang disampaikan berbagai warga di daerah tersebut. Kasus ini sempat ditutup oleh FBI pada tanggal 31 Desember 1979 setelah penyelidikan selama 17 tahun.

Meski hingga akhir September 2009, kasus tersebut masih terus diteliti dan diselidiki oleh US Marshall Service, dengan sebuah pernyataan, "Ada surat perintah aktif dan Layanan Marshall tidak menyerah untuk mencari orang," katanya. Yang menjadi masalah hingga sekarang jejak kematian atau hidupnya trio bandit ini tidak ada.

Sebuah fenomena unik dan langka di tengah kehebatan penjara yang telah dirancang manusia modern. Memang, selalu ada celah bagi bandit dan penjahat yang telah nekat, meski juga ada masanya tupai yang pandai melompat pun akan jatuh ke tanah.

Pulau Alcatraz

Siapa Sangka Penjara yang terkenal dengan keamanan 'super ketat' ternyata pernah ada orang yang berhasil keluar dari tempat tersebut.oh ya selain memiliki Sisi Kelam Alcatraz juga memiliki Sisi Misteri juga.

Misteri Penjara Alcatraz

Neraka Buat Napi
Yakin, bahkan percaya. Tak ada seorang pun yang mau tinggal dalam penjara atau Lembaga Pemasyarakatan. Alcatraz, nama rumah tahanan legendaris yang kini dibuka buat wisatawan ini, memang memiliki daya tarik tersendiri karena lokasi dan arsitektur bangunannya. Kini, tidak ada lagi napi-napi di sana, namun benarkah hantu mereka masih sering membuat keributan atau mengejutkan siapa pun yang berkunjung?
Alcatraz yang punya nama lain La Isla de los Alcatraces atau The Island of the Pelicans ini berada di San Fransisco Bay. Lokasi gedung ada di sebuah pulau yang dikelilingi lautan. Bayangkan, bila ada di sana, kita bisa melihat the Golden Gate Bridge dan kota San Fransisco. Burung-burung pelican juga sering kelihatan bertengger di tebing-tebing sekeliling bangunan. Keren sekali! Tapi apakah kita harus rela masuk sebagai tahanan dulu di sana, agar bisa melihat penjara yang punya julukan The Rock ini?
Tahanan yang berwajah sangar dan berdarah dingin, teriakan-teriakan mengerikan dari tawanan yang marah, sakit atau tersiksa, tidak lagi bisa kita temui di sana. Semua aman, bersih dan nyaman buat dikunjungi. Ya. Sejak 1963, wilayah ini dijadikan tempat wisata. Kini bahkan sudah dikelola langsung oleh the Golden Gate National Recreation Area. Pantas, karena popularitasnya, sedikitnya sejuta pengunjung datang tiap tahun buat melihat-lihat bangunan legendaris ini.
Siapa pun bila mendengar nama rumah tahanan, pasti identik dengan sel besi, keamanan berlapis dan penjaga-penjaga bertampang gahar. Apalagi Alcatraz yang terkenal sebagai rumah tahanan buat napi kelas berat. Rata-rata mereka yang masuk sel memperoleh vonis belasan tahun, bahkan seumur hidup karena kasus pembunuhan dan perampokan. Keamanan di sini, super ketat. Selain petugas keamanan sangat terlatih, sekeliling bangunan juga diberi pengaman ekstra. Andai mereka bisa keluar dari bangunan ini, mereka juga tidak bisa kemana-mana, karena Alcatraz letaknya di sebuah pulau, jadi sekelilingnya laut lepas.
Seram? Pasti. Banyak saksi mata yang pernah ke pulau ini percaya, ada kuasa kegelapan atau roh jahat di sana. Mereka merupakan arwah penasaran dari napi yang kecelakaan, terbunuh atau malah bunuh diri, karena depresi.
Napi Lenyap
Cukup membuat jantungan, juga. Ketika banyak kejadian tidak masuk akal dialami pengunjung, petugas jaga, tawanan dan petugas national park service. Suara teriakan orang yang marah bercampur kesakitan, derak sepatu yang beradu dengan lantai, atau gemerincing jeruji besi yang seolah dipukul dengan benda keras lainnya.
Seperti gedung LP umumnya, Alcatraz pun memiliki menara penjaga yang dibangun tahun 1854, namun hancur tahun 1906 ketika gempa besar terjadi. Lewat menara ini kita bisa melihat seluruh bagian luar bangunan yang ada di pulau itu dengan lampu anti badainya yang berwarna kehijauan. Awalnya lampu menara ini digunakan untuk mengawasi napi-napi.
Banyak petugas keamanan dan pengawas hutan melaporkan, ketika mereka touring ke dasar bangunan, mereka sering merasakan seolah-olah ada “orang” yang mengikuti mereka. Lantas, tidak kalah menakutkannya, suara pintu sel yang membuka atau menutup sendiri dengan suara gaduh. Para penjaga yang bertugas dari tahun 1946 sampai 1963 sering menerima laporan adanya aroma dan suara aneh yang membuat bulu kuduk berdiri. Kejadian itu coba dikaitkan dengan adanya sekelompok penghuni sel yang melakukan kejahatan dengan menggunakan topeng. Tragisnya, mereka menghilang tak berbekas. Tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan kejadian mengerikan ini.
Blok C juga menjadi saksi, meninggalnya Bernard Coy, Joseph Cretzer dan Marvin Hubbard yang tertembak ketika berusaha melarikan diri tahun 1946. Sedikitnya dua petugas tewas dalam baku tembak dan 18 lainnya, luka-luka. Suara-suara langkah orang yang berlari, teriak kesakitan dan sel dipukul yang masih sering terdengar, kabarnya merupakan ulah arwah mereka yang penasarasan. Karena seramnya blok ini, sampai-sampai dijuluki blok paling berhantu dan paling menakutkan di Alcatraz.
Blok Isolasi
Bila kita melewati Blok C, pasti bisa melihat ruang laundry. Wow, jangan coba malam-malam masuk ke ruangan ini. Ada pembunuh berarah dingin yang dijuluki Butcher mati di sini. Arwahnya masih gentayangan, karena beberapa pengunjung sering melihat ruangan ini tiba-tiba berasap, seolah terjadi kebakaran. Tapi hanya dalam hitungan menit, asap itu menghilang dan tidak ada apa-apa di sana.
Masuk ke sel berikutnya di Blok D yang terdiri dari 42 sel. Blok ini merupakan tempat yang dulu digunakan buat tahanan khusus yang tidak boleh berkomunikasi atau berhubungan dengan sesama tahanan lainnya. Mereka juga tidak boleh makan di ruang makan tempat napi lain bersama-sama makan dan hanya boleh mandi dua kali seminggu. Mmm…bisa dibayangkan, betapa menderitanya tahanan di sini dahulu.
Tersiksa. Ya, pasti. Apalagi bila melihat lima sel yang ada di Blok D, yaitu sel 9 sampai 14 yang dijuluki The Hole. Ruang tahanan ini hanya berisi dipan dan kloset, sangat dingin, lembab, tidak ada jendela, hanya penerangan sangat tidak memadai yang sewaktu-waktu pun dimatikan oleh petugas jaga. Kegelapan yang menggigit membuat suasana seakan berada di lubang dasar bumi, maka orang-orang menyebut tempat ini The Hole. Hukuman bagi mereka yang suka melanggar aturan penjara ya masuk ke sel isolasi ini. Bila mereka mampu bertahan hidup, sekitar 19 hari kemudian baru dikembalikan ke sel semula.
Petugas jaga yang ada di Alcatraz sekitar tahun 1940-an melaporkan, mereka sering melihat seorang laki-laki dengan gaya tahun 1800-an berjalan mondar-mandir di The Hole. Dia dipercaya, salah satu napi yang dulu tewas mengenaskan di sel ini. Ketika kabar ini menjadi bahan perbincangan, salah seorang napi yang mendengar, menganggap hal ini bahan candaan saja. Apa yang terjadi? Suatu malam, petugas mendengar teriakan dari salah satu selnya. Ketika didekati, ternyata napi itu sudah tewas dengan ekspresi mukanya seperti melihat sesuatu yang sangat menakutkan. Tak ada sidik jari atau tanda-tanda siapa pembunuhnya.
Beberapa paranormal, peneliti, petugas keamanan yang penasaran dengan misteri yang ada di Alcatraz memutuskan melakukan penelitian di sana, untuk menangkis kabar menakutkan itu. Sayangnya, mereka tidak memperoleh hasil apa-apa. Kejadian-kejadian menakutkan ini mayoritas sering dijumpai oleh mereka yang sedang sendirian. Bila ingin bukti, kita bisa jalan-jalan ke Alcatraz karena bangunan tua ini dibuka untuk umum. Beranikah Dirimu ???

'Di Dunia Ini memang tak ada yang sempurna, kesempurnaan hanya milik sang Pencipta'

1 komentar: